Membongkar Tabu: Keberanian Menghadapi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Membongkar tabu tentang keberanian menghadapi kekerasan dalam rumah tangga memang tidaklah mudah. Kita seringkali merasa takut atau malu untuk membicarakan masalah ini. Namun, penting bagi kita untuk memiliki keberanian untuk menghadapi kekerasan dalam rumah tangga.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), kasus kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia masih sangat tinggi. Banyak korban yang tidak berani melaporkan kekerasan yang dialami karena faktor tabu dan rasa malu.
Saat ini, sudah saatnya kita membongkar tabu ini dan memberikan dukungan kepada korban kekerasan dalam rumah tangga. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Komnas Perempuan, Azriana, “Kita harus memiliki keberanian untuk melawan kekerasan dalam rumah tangga. Jangan biarkan ketakutan dan rasa malu menghambat langkah kita untuk melindungi diri dan orang yang kita sayangi.”
Keberanian menghadapi kekerasan dalam rumah tangga juga dapat datang dari dukungan keluarga dan masyarakat sekitar. Menurut dr. Andi Basuki, psikiater dari RS Siloam Kebon Jeruk, “Korban kekerasan dalam rumah tangga perlu mendapatkan dukungan dan perlindungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Jangan biarkan mereka merasa sendiri dan terisolasi.”
Terkadang, keberanian juga datang dari kesadaran diri untuk mengakhiri siklus kekerasan. Seperti yang diungkapkan oleh seorang korban kekerasan dalam rumah tangga, “Saya merasa harus memiliki keberanian untuk mengakhiri siklus kekerasan ini. Saya tidak ingin anak-anak saya tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman.”
Dengan membongkar tabu tentang keberanian menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, kita dapat memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban. Mari bersama-sama melawan kekerasan dalam rumah tangga dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai untuk semua.